Sabtu, 15 September 2012 Rakyat
Bondowoso kota tape ini merayakan hari jadinya dengan mengadakan Pawai Budaya.
Salah satu pengisi acaranya yaitu Singo Ulung. dari beberapa penampil,
kehadiran singo ulung-lah yang paling dinanti oleh masyarakat Bondowoso pada
saat Pawai Budaya. Tingkahnya yang atraktif dan mampu menarik daya tarik
masyarakat inilah yang membuatnya mendapat sanjungan dari masyarakat. terkadang
mulutnya menganga seakan ingin menggigit orang, padahal dia hanya ingin
menggoda masyarakat atau bahkan memberikan tape yang ada di dalam mulutnya.
Terkadang juga, si singo ulung ini menggoyangkan badannya mengikuti irama music
yang mengiringinya, n tak heran bila para penonton terhibur dengan adanya
gerakan tersebut. Sepintas memang Singo ulung ini terlihat seperti Barongsai
yang ada di China, namun pada kenyataannya SIngo ULung dan Barongsai sangatlah
berbeda.
Singo Ulung ini adalah sebuah
kesenian berupa tarian akrobatik yang disertai unsur magic di dalamnnya. karena
sebelum kesenian ini berlangsung, ada beberapa ritual yang harus dikerjakan dan
hal itu terkadang membuat penonton yang menyaksikan merinding dengan ritual dan
aksi yang dilakukan. Tari Singo
ulung dimainkan oleh dua orang dan diiringi musik tradisional khusus, dengan
menggunakan figur singo atau singa berwarna putih sebagai ikon utama kesenian
ini.
Kesenian tari Singo Ulung
adalah kesenian tradisional khas dari Bondowoso. Kesenian ini awalnya di
temukan oleh seseorang bernama Singo, dari Blambangan dan memiliki istri dari
desa Blimbing. Singo dan istrinya adalah tokoh masyarakat yang turut
membangun desa Blimbing. Atas tanda baktinya itu, masyarakat mengangkatnya
sebagai Kepala Desa Blimbing. Dari situ pula awal terciptanya tari Singo Ulung
ini berasal, karena tarian ini selalu dibawakan saat upacara Bersih Desa
Blimbing.
Kesenian ini mulai dikenal oleh
masyarakat ketika mengikuti Festival seni Pertunjukan Jawa TImur pada tahun
2002 di Taman Krida Budaya (Malang-Jawa TImur). Dari sepuluh penampil yang
mengikuti festival tersebut, kesenian tarian Singo Ulunglah yang mendapat
banyak pujian dari penonton karena dinilai paling atraktif saat performance.
Tak heran bila pada akhirnya jika Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur
memilih kesenian Singo Ulung untuk mewakili Jatim dalam Festival Pertunjukan
Tradisional di Banjarmasin pada tahun yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar